-->

Cari Blog Ini

You-Zitsu LN 2nd Year Vol 5 Bab 1 Part 1 Indonesia

Bab 1
Langkah Kaki Keributan


1


Kami tiba di sekolah. Sampai titik ini, kami kadang-kadang melewati siswa tahun ketiga yang berangkat ke sekolah, dan mereka melihatku dengan cara yang sama seperti ketika aku berada di kapal, tapi tidak ada tanda-tanda bahwa Sudō menyadiri itu.

Aku terus melihat pemandangan yang sama setiap kali aku pergi ke luar selama liburan musim panas, tapi aku tidak berpikir aku akan pernah benar-benar terbiasa. Fakta bahwa aku diawasi memberikan rasa penindasan dan kurungan yang begitu kuat. Ini akan terus berlanjut kecuali aku menghapus keberadaan tatapan itu sendiri.

Kei dengan cepat membentuk kelompok gadis dan mulai membicarakan topik liburan musim panas, Sudō juga mulai mengobrol dengan teman dekatnya Ike dan Hondō dan yang lainnya. Aku juga mengobrol dengan grup Ayanokōji sembari menunggu bel berbunyi.

Akhirnya, Chabashira datang dan mulai berbicara, terlihat sama seperti di semester pertama.

“Di semester kedua ini, ada beberapa acara besar yang menunggu kalian. Yang pertama adalah Festival Olahraga yang juga diadakan tahun lalu. Itu akan menjadi ujian kemampuan fisik para siswa yang akan berlangsung pada bulan Oktober. Ada beberapa aturan yang berbeda dari tahun lalu, tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kemampuan yang dibutuhkan.”

Pertempuran yang baru saja disebutkan Chabashira akan segera dimulai, pertempuran yang membutuhkan banyak kemampuan fisik, pertempuran yang mungkin menjadi masalah bagi siswa yang hanya unggul dalam belajar. Tidak mengherankan jika para siswa yang buruk dalam olahraga, seperti teman dekatku Keisei dan Airi, mendengarkan cerita ini dengan ekspresi muram. Fakta bahwa peraturannya berbeda dari tahun pertama juga menjadi perhatian.

“Dan pada bulan November, telah diputuskan akan diadakannya Festival Budaya pertama untuk SMA Kōdo Ikusei. Rinciannya akan diumumkan lagi seperti Festival Olahraga, tapi acara ini juga akan mengambil waktu secara paralel mulai bulan September.”

Bulan September sebagian besar dihabiskan untuk mempersiapkan Festival Olahraga. Akan ada beberapa jam tambahan pendidikan olahraga per minggu. Dan akan ada pertemuan seminggu sekali untuk membahas Festival Budaya. Tampaknya persiapan skala penuhnya akan dimulai setelah berakhirnya Festival Olahraga pada bulan Oktober, untuk menyambut Festival Budaya pada bulan November.

Ada juga perjalanan sekolah yang akan datang, meskipun aku tidak yakin apakah itu terkait dengan ujian khusus.

“Selain itu, di sela-sela acara tersebut tentunya akan ada ujian tengah semester dan ujian akhir semester.”

Yang jelas, tidak ada keraguan bahwa ini adalah semester kedua yang sibuk.

“Aku akan menjelaskan lebih lanjut tentang Festival Olahraga di lain hari, tapi pertama-tama mari kita bicara tentang Festival Budaya.”

Dalam urutan, Festival Olahraga datang lebih dulu, tetapi Chabashira mulai membagikan rincian tentang Festival Budaya terlebih dahulu.

“Festival budaya akan digelar dengan jumlah tamu yang banyak. Dan kalian harus bersaing dengan semua kelas dari semua tahun ajaran di Festival Budaya untuk jumlah total penjualan. Kalian dapat mengajukan sajian sebanyak yang kalian suka, tetapi anggaranya terbatas. Untuk lebih jelasnya, silakan kalian lihat ke tablet.”

(Tln: dashimono dari kata dashi ‘keluarkan’, mono ‘sesuatu’, aku terjemahkan ke sajian/menyajikan yaitu ‘hiburan dan makanan’)


Ringkasan Festival Budaya


Setiap siswa di tahun kedua akan diberikan 5.000 poin pribadi yang hanya bisa digunakan untuk persiapan festival, dan mereka diizinkan untuk menggunakannya secara bebas dalam kisaran tersebut.

(Biaya awal untuk tahun pertama adalah 5500 poin dan untuk tahun ketiga adalah 4500 poin)


Dana tambahan akan diberikan untuk kontribusi sosial seperti layanan OSIS, dan untuk kontribusi yang diberikan melalui kegiatan klub.

(Rinciannya akan diumumkan untuk setiap kelas setelah dikonfirmasi)


Biaya awal dan dana tambahan tidak dihitung dalam penjualan akhir dan akan hangus jika tidak digunakan.


100 poin kelas akan diberikan kepada kelas tempat pertama sampai ke-4.

50 poin kelas akan diberikan kepada kelas tempat ke-5 sampai ke-8.

Poin kelas untuk peringkat ke-9 hingga ke-12 akan tetap sama.


Jumlah kelas yang memperoleh hadiah relatif besar, dan tidak ada penalti untuk peringkat bawah. Jika kami finis di peringkat ke-8, kami akan memperoleh hasil. Aturannya mudah dimengerti dan sepertinya tidak ada kebingungan. Kedengarannya itu sederhana dan jelas meski itu diumumkan sebelum rincian Festival Olahraga. Ini mungkin karena persiapan tidak bisa dimulai sampai aturannya dijelaskan. Adapun untuk Festival Olahraga, beberapa upaya dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan fisik untuk acaranya.

“Ra-Rasanya seperti Festival Budaya yang mudah.”

Aku yakin dia tidak kecewa, tapi aku juga mengerti kenapa Shinohara ingin mengatakan itu.

Risiko kehilangan poin kelas atau dikeluarkan tidak terlihat. Fakta bahwa dia bertanya-tanya apakah ada lebih dari itu adalah bukti bahwa sistem sekolah ini telah mendarah daging pada siswa.

“Penting juga untuk memutuskan di lokasi mana di dalam situs yang akan kalian amankan. Misalnya, jika kalian ingin mendirikan stan di dekat gerbang utama di mana tamu pasti akan lewat, kalian harus membayar sekolah untuk tempat tersebut.”

(Tln: Shikichi-nai dalam hal ini adalah halaman sekolah, aku rubah ke situs)

Para siswa, termasuk aku, melihat-lihat informasi baru yang telah dikirim ke tablet.

Dengan judul [Daftar Situs Di mana Stan Dapat Di Buka], ada peta situs, dan nama yang menggabungkan lokasi dan nomor tercantum di posisi di mana stan dapat dibuka. Lokasi yang paling dekat dengan gerbang utama yang baru saja disebutkan oleh Chabashira bertuliskan [Gerbang Utama 1] dan biaya tempat itu adalah 10.000 poin. Tampaknya beberapa tempat tidak dipungut biaya jika itu jauh dari gerbang utama dan sulit dijangkau oleh tamu. Anggaran tanpa mempertimbangkan dana tambahan sekitar 200.000. Kalau dipikir-pikir, 10.000 poin sama sekali tidak murah.

Namun, tidak ada keraguan bahwa ini adalah lokasi utama di mana banyak pelanggan bisa diharapkan.

“Tidak menutup kemungkinan akan terjadi tumpang tindih permintaan dengan kelas dan tahun ajaran lain terkait lokasi stan, tapi hanya satu kelas yang dapat menggunakan setiap lokasi. Jika ada banyak permintaan, akan diadakan lelang, di mana kelas yang memberikan penawaran dengan harga lebih tinggi kepada sekolah akan mendapatkan hak untuk menempatinya.”

Dengan kata lain, jika kami terpaksa menghabiskan banyak poin untuk mengamankan lokasi utama, maka anggaran untuk sajian akan berkurang secara drastis. Jadi kami memliki waktu sekitar dua bulan untuk memikirkan bagaimana bertarung secara efisien dengan anggaran yang terbatas.

“Kelas mana, menyajikan apa, dan di mana mereka akan mendirikan stan mereka tidak akan diungkapkan sampai hari Festival Budaya. Ketahuilah bahwa sekolah tidak akan membocorkan informasi, tetapi juga tidak bisa menyumbat telinga para siswa. Jika informasinya bocor, kalian harus berpikir bahwa mereka akan mengambil tindakan balasan tanpa ampun.”

Bahkan jika kami memikirkan ide sajian yang ideal, selalu ada risiko bahwa kelas lain akan menirunya dan mengambil tindakan balasan atas sajian itu.

“Akan selalu ada hal-hal yang kalian butuhkan. Jika ada sesuatu yang tidak tersedia di dalam sekolah, kalian dapat mengajukan izin untuk memesannya dari luar. Selama sesuai aturan, kalian bebas menggunakan anggaran semau kalian.”

Tampaknya perlu untuk melihat rinciannya termasuk bagian itu.

“Itu saja untuk penjelasan tentang Festival Budaya dan aturannya. Periode persiapan dan penetapan spesifiknya akan dimulai setelah berakhirnya Festival Olahraga, tapi silahkan mulailah berdiskusi hari ini dan gunakan waktu kalian untuk memutuskan apa yang akan kalian lakukan untuk hiburannya dan bagaimana mengalokasikan anggarannya.”

(Tln: moyōshimono = sesuatu yang menarik, kuterjemahkan ke hiburan)

Semakin banyak waktu yang dihabiskan di Festival Budaya, keakuratannya akan semakin tinggi.

Related Posts

Related Posts

10 comments