Bab 6
Pilihan Sakayanagi Arisu
Sudah lebih dari satu jam sejak ujian khusus dimulai. Kelas A yang dipimpin oleh Sakayanagi menghadapi isu dengan lancar, dengan beberapa voting dan interval di antaranya. Kemudian, mereka sampai di isu terakhir.
Isu ⑤ : Dapatkan 100 poin kelas sebagai ganti satu teman sekelas dikeluarkan.
(Jika suara bulat setuju, tentukan siswa mana yang akan dikeluarkan, dan voting akan dilakukan)
Saat dikejutkan oleh kata kunci dikeluarkan, voting pertama dilakukan secara dalam diam sesuai aturan.
Untuk menghindari kecelakaan yang tidak terduga, seperti Horikita, Sakayanagi telah menginstruksikan 4 anggota terdekatnya terlebih dahulu untuk memastikan bahwa suara mereka terbagi.
Karena ada 2 pilihan, dengan 2 suara setuju dan 2 suara tidak setuju yang dipastikan, hasil voting adalah....
Hasil Voting Pertama : 2 Setuju | 36 Tidak Setuju
Hasilnya adalah seperti itu.
Kecuali untuk 2 suara setuju yang dikontrol, semua siswa memilih tidak setuju, yang tercermin dalam hasil.
“Yah, akan jadi seperti ini. Jadi gimana, Hime-san? Apakah kita semua akan memilih tidak setuju di voting berikutnya?”
Hashimoto yang bertanggung jawab untuk memilih pilihan 1, dengan kata lain yang memilih setuju, mengkonfirmasi segera setelah interval.
“Bagaimana menurutmu? Hashimoto-kun.”
Hashimoto yang tidak menyangka akan dimintai jawaban, sedikit terkejut, tapi dia membaca isu itu lagi di kepalanya.
“Jika aku sampai pada kesimpulan tanpa henti, aku tidak setuju. Tapi ketika kupikirkan dengan tenang, aku juga merasa bahwa 100 poin kelas ini ternyata tidak sekonyol itu.”
“Jadi maksudmu kita harus mendapatkan 100 poin bahkan jika itu berarti mengeluarkan teman sekelas?”
“Tidak... aku tidak bilang sampai sejauh itu. Hanya saja, aku tidak yakin apakah kita bisa mengabaikannya.”
“Jika ini adalah tahap terakhir kompetisi di sekolah, aku juga akan menerapkan kebijakan untuk menebas teman sekelas karena kebutuhan. Tapi sekarang, kelas ini sedang jauh di depan. Akan agak tidak masuk akal untuk memilih mengeluarkan 1 siswa untuk mengambil 100 poin kelas.”
“Tentu saja. Tapi, aku tidak ingin dibebani dengan 100 poin itu di masa depan, oke?”
“Mengurangi jumlah siswa juga merupakan kerugian pada saat yang sama. Sederhananya, jumlah total poin pribadi yang bisa diperoleh setiap bulan akan berkurang, dan itu akan menurunkan moral kelas dan menciptakan rasa tidak percaya juga. Sebagai langkah yang menarik, aku bisa mengeluarkan seseorang dan mengumpulkan 20 juta poin pribadi untuk menyelamatkannya. Ada juga cara untuk mendapatkan poin kelas tanpa menimbulkan korban, tetapi aset juga akan mempengaruhi Festival Olahraga dan Festival Budaya yang akan datang. Meskipun akan ada perbedaan 100 poin, jika aku memperhitungkan faktor-faktor yang tidak terlihat, aku yakin bahwa isu ini, bagaimanapun hasilnya, tidak akan membuat banyak perbedaan dalam hal untung atau rugi. Atau adakah orang di kelas ini yang mau secara sukarela dikeluarkan dari sekolah?”
Mengatakan ini, Sakayanagi melihat sekeliling kelas sekali. Tentu saja, seperti yang dikatakan Sakayanagi, tidak mungkin ada siswa di Kelas A, yang jauh di depan, secara sukarela menawarkan diri untuk dikeluarkan dari sekolah.
“Kelas-kelas lain dalam pertarungan tiga arah akan bermasalah. Kemudian ketika mereka membuat pilihan yang sulit dan memilih siswa yang dikeluarkan, kelas itu belum tentu naik. Kehilangan teman tidak sesederhana kedengarannya, loh.”
Dengan satu kata itu, kebijakan Kelas A ditetapkan.
Jika Kelas A memilih untuk mengeluarkan siswa, itu akan menjadi suara bulat dalam sekejap.
Dan kemungkinan besar, siswa yang dipilih oleh Sakayanagi akan dikeluarkan dari sekolah.
“Kalian teman sekelasku berbeda dari Katsuragi-kun dan Totsuka-kun yang sudah tidak ada. Aku tidak akan melakukan sesuatu seperti menebas teman-temanku yang bekerja untukku.”
Itu adalah kebohongan Sakayanagi.
Jika kebetulan Kelas A terpojok, Sakayanagi tidak akan ragu memilih untuk mengeluarkan siswa. Namun, jika dia memilih untuk mengeluarkan siswa ketika situasinya tidak kritis, itu akan menciptakan rasa tidak percaya. Dia hanya menilai bahwa dia akan kehilangan lebih banyak dengan menempatkan dirinya dalam situasi itu sekarang.
Hasil Voting Ke-2 : 0 Setuju | 38 Tidak Sejutu.
Kelas Ryūen dan kelas Ichinose dengan suara bulat tidak setuju setelah banyak pertimbangan.
Itu interval pertama, dan itu juga lebih dari separuh waktu yang tersisa untuk memastikan arah pilihan teman sekelasnya.
“Dengan ini, semua isu ujian khusus suara bulat selesai. Kelas ini adalah yang tercepat dalam menyelesaikan ujian khusus. Kelas lain masih di tengah ujian khusus, jadi silakan ikuti instruksi guru untuk meninggalkan ruangan. Sisa waktu akan dihabiskan untuk belajar sendiri di asrama sesuai jadwal.”
Meskipun mereka tidak diizinkan keluar dari asrama, waktu kosong praktis yang mereka miliki adalah waktu luang.
Chapter yg gw tunggu singkat wkwkwkw kelas arisu emang beda
ReplyDeleteDan akhirnya setelah ini yang ditunggu" 😂😂😂
ReplyDeleteMy Queen is build different
ReplyDelete